Pembelajaran Inquiry/Discovery
( Ilustrasi Inquiry/discovery) |
Pembelajaran Inquiry/Discovery
Baca juga Pendekatan dan Model Pembelajaran lainnya:
1. project-based learning
2. problem-based learning,
3.Pendekatan Saintifik (6M)
Dalam Permendikbud
No.22 tahun 2016 dikatakan pembelajaran inquiry
disebut bersama dengan discovery.
Dalam Webster’s Collegiate Dictionary inquiry
didefinisikan sebagai “bertanya tentang” atau “mencari informasi”. Discovery
disebut sebagai “tindakan menemukan”. Jadi, pembelajaran ini memiliki dua
proses utama. Pertama, melibatkan siswa dalam mengajukan atau merumuskan
pertanyaan-pertanyaan (to inquire), dan kedua, siswa
menyingkap, menemukan (to discover) jawaban atas pertanyaan
mereka melalui serangkaian kegiatan penyelidikan dan kegiatan-kegiatan sejenis
(Sutman, et.al., 2008:x).
Inquiry/discovery merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada
pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuaan
bukan sekedar sekumpulan fakta hasil dari
mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan atau mengkonstruksi. Dengan kata lain, pembelajaran merupakan proses fasilitasi kegiatan penemuan (inquiry)
agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya
sendiri (discovery).
Tujuan pertama Inquiry/Discovery
Learning adalah agar siswa mampu merumuskan dan menjawab pertanyaan apa,
siapa, kapan, di mana,bagaimana, mengapa, dsb. Dengan kata lain, Inquiry/Discovery
Learning bertujuan untuk membantu siswa berpikir secara analitis. Tujuan
kedua adalah untuk mendorong siswa agar semakin berani dan kreatif
berimajinasi.Dengan imajinasi siswa dibimbing untuk mengkreasi sesuatu
menggunakan pengetahuan yang diperolehnya. Penemuan ini dapat berupa
perbaikan atau
penyempurnaan dari apa yang telah ada, maupun menciptakan ide, gagasan, atau
alat yang belum ada (Anam, 2015:9).
Baca juga Pendekatan dan Model Pembelajaran lainnya:
1. project-based learning
2. problem-based learning,
3.Pendekatan Saintifik (6M)
Proses mengumpulkan
data, mengamati, dan meringkas informasi, khususnya data numerik dalam Inquiry/Discovery
Learning, efektif dalam merangsang diskusi untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis yang diinginkan. Siswa perlu mengalami bagaimana menarik
simpulan ilmiah berdasarkan pengamatan atas fakta-fakta dan sekumpulan data
yang diperoleh.
Lima langkah dalam Inquiry/Discovery Learning
Pada dasarnya sintaks Inquiry/Discovery
Learning meliputi lima langkah seperti nampak dalam Tabel di bawah ini (Sutman, et.al.2008:52).
1. Merumuskan pertanyaan
|
Merumuskan pertanyaan, masalah, atau topik yang
akan diselidiki.
|
2. Merencanakan
|
Merencanakan prosedur atau langkah-langkah pengumpulan dan analisis
data.
|
3. Mengumpulkan dan
menganalisis data
|
Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta, maupun data, dilanjutkan
dengan kegiatan menganalisisnya.
|
4.
Menarik
simpulan
|
Menarik simpulan-simpulan (jawaban atau penjelasan ringkas)
|
5.
Aplikasi
dan Tindak lanjut
|
Menerapkan hasil dan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan atau
permasalahan lanjutan untuk dicari jawabnya.
|
Menurut Sutman, 5 langkah di atas merupakan langkah umum, yang bisa
dibedakan menjadi 5 level yang mencerminkan kadar atau derajat aktivitas siswa.
Sutman mulai dengan level 0 yang mencerminkan derajad keterlibatan siswa yang
rendah karena 5 langkah di atas sepenuhnya dilakukan dan dikontrol oleh guru,
bukan siswa. Berturut-turut, pada level
1 guru menyerahkan langkah pertama kepada siswa sampai dengan level 5, ketika
kelima langkah di atas sepenuhnya dilakukan oleh siswa di bawah bimbingan guru
(Sutman, et.al., 2008:39-52).
Sumber: Bahan pelatihan BIMTEK K-13 revisi
0 komentar :
Post a Comment